Penyetaraan reaksi redoks berarti menyamakan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada pereaksi dengan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada hasil reaksi. Artinya sebelum muatan dan jumlah atom di kedua ruas (pereaksi dan hasil reaksi) sama, maka reaksi masih belum setara.
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
- Cara Setengah Reaksi
- Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Dengan kedua cara ini kita akan mendapatkan reaksi redoks yang setara. Jadi tidak ada perbedaan hasil diantara keduannya, tergantung anda, mana yang lebih dikuasai.
Baiklah sekarang mari kita bahas masing-masing cara menyetarakan reaksi redoks berikut ini :
1. CARA SETENGAH REAKSI
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya. cara ini diutamakan untuk reaksi dengan suasana reaksi yang telah diketahui.
Langkah-langkah penyetaraan :
Contoh : MnO4- + Cl- –> Mn2+ + Cl2 (Asam)
1. Menuliskan setengah reaksi kedua zat yang akan direaksikan
MnO4- –> Mn2+
Cl- –> Cl2
2. Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat
MnO4- –> Mn2+
2Cl- –> Cl2
3. Menambah H2O pada suasana Asam (pada yg kurang O) dan pada suasana Basa (pada yg kelebihan O)
MnO4- –> Mn2+ + 4H2O
2Cl- –> Cl2
4. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambah H+ pada suasana Asam dan OH- pada susana basa
MnO4- + 8H+ –> Mn2+ + 4H2O
2Cl- –> Cl2
5. Menyetarakan muatan dengan menambah elektron
MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O [selisih elektron pereaksi (7) dan hasil reaksi (2)]
2Cl- –> Cl2 + 2e [elektron pereaksi -2 maka di hasil reaksi harus ditambah 2e]
6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepas dengan perkalian silang antar elektron (didapat dari penambahan jumlah elektron)
MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O | x 2
2Cl- –> Cl2 + 2e | x 5
Hasilnya menjadi :
2MnO4- + 16H+ + 10e –> 2Mn2+ + 8H2O
10Cl- –> 5Cl2 + 10e
————————————————————
2MnO4- + 10Cl- + 16H+ –> 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
Buktikan jumlah atom dan muatannya apakah sudah sama atau belum?….
2. CARA PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi, dilakukan dengan melihat kecenderungan perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. pada cara ini suasana reaksi umumnya belum diketahui (akan diketahui dari perbedaan muatan pereaksi dan hasil reaksi)
Langkah-langkah penyetaraan :
Contoh : Fe2+ + Cr2O72- –> Fe3+ + Cr3+
Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloks
Fe2+ + Cr2O72- –> Fe3+ + 2Cr3+
1. Menentukan biloks masing-masing unsur /senyawa
Fe2+ + Cr2O72- –> Fe3+ + 2Cr3+
2+ +12 3+ +6
2. Menentukan selisih perubahan biloks
Fe2+ –> Fe3+ [biloks naik (oksidasi) –> selisih +2 ke +3 adalah 1
Cr2O72- –> 2Cr3+ [biloks turun (reduksi) –> selisih +12 ke +6 adalah 6
3. Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silang
Fe x 6 –> setiap anda menemukan unsur Fe kalikan dengan 6
Cr x 1 –> setiap anda menemukan unsur Cr kalikan dengan 1
Sehingga reaksi diatas menjadi
6Fe2+ + Cr2O72- –> 6Fe3+ + 2Cr3+
4. Menentukan muatan pereaksi dan hasil reaksi ( Jika muatan pereaksi lebih negatif/rendah maka ditambah H+ berarti suasana Asam. Jika muatan pereaksi lebih positif/tinggi, maka ditambah OH- berarti suasana basa.
6Fe2+ + Cr2O72- –> 6Fe3+ + 2Cr3+
+12 – 2 = +10 18+ 6 = +24
Artinya : muatan pereaksi lebih rendah, maka tambahkan H+ sebanyak selisih muatannya yaitu 24-10 = 14 dan diletakkan di tempat yang muatannya kurang. Sehingga reaksi menjadi
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ –> 6Fe3+ + 2Cr3+
5. Menyetarakan Hidrogen dengan menambah H2O pada tempat yang belum ada oksigennya.
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ –> 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
SELAMAT BELAJAR SOBAT J J J
BILANGAN OKSIDASI DAN REDOKS
OKSIDASI | REDUKSI |
Penggabungan Oksigen (O di pereaksi) C + O2 –> CO2 | Pengurangan/pelepasan Oksigen (O di hasil reaksi) CO2 –> C + O2 |
Pelepasan Elektron (e di hasil reaksi) Na –> Na+ + e- | Penangkapan/penggagungan elektron (e di pereaksi) Cl2 + 2e- –> 2Cl- |
Kenaikan Bilangan Oksidasi | Penurunan Bilangan Oksidasi |
Mol elektron yang menyertai reaksi = Perub.Biloks x jumlah atom
OKSIDATOR
- Zat yang mengalami reduksi
- Lebih mudah menangkap elektron
REDUKTOR
- Zat yang mengalami oksidasi
- Lebih mudah melepas elektron
ATURAN BILOKS (CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI)
- Bilangan oksidasi unsur bebas (monoatomik, diatomik, atau poliatomik) sama dengan 0 (nol). Misalnya : bilangan oksidasi Na, Mg, Fe, O, Cl2, H2, P4 dan S8 = 0
- Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa hidrida = –1 (misalnya : NaH)
- Bilangan oksidasi unsur O dalam senywa = –2, kecuali pada senyawa peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, BaO2), dan pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2
- Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
- Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1
- Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada Cl-=–1, Mg pada Mg2+=+2)
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol), Misalnya :
Biloks S pada H2SO4 ditentukan dengan cara :
H2SO4 = 0
( 2 x biloks H) + S + (4 x biloks O) = 0
( 2 X 1) + S + (4 X (-2) ) = 0
2 + S – 8 = 0
S = 8 – 2
S = +6
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya. Misalnya :
Biloks Cr pada Cr2O72-
Cr2O72- = –2
Cr2 + ( 7 x biloks O ) = –2
Cr2 + ( 7 x (-2) ) = –2
Cr2 – 14 = –2
Cr2 = 14 – 2
Cr = 12 / 2
Cr = +6
No comments:
Post a Comment